Daftar Populer - Pernahkah Anda naik pesawat terbang? pernah atau mungkin anda belum pernah,kasian sekali ya. Pesawat adalah semacam besi yang beterbangan Terkadang saya sendiri dibuat kaget oleh teman saya kalau dia liat pesawat terbang Dia selalu bilang "lihat ada besi terbang" sungguh mengagetkan kan tiba-tiba ada besi berterbangan di langit, sesuatu yang sangat menakjubkan, dan setelah itu tiba-tiba ada air berjatuhan Dari Langit dan itu adalah fenomena yang sangat menakjubkan karena keseringan terjadi hal ini sudah di biasa, kecuali kalau ada besi berjatuhan dari langit Itu baru lebih aneh lagi.
Nah tentu kita tahu bahwa pesawat itu bisa terbang tapi kok si pesawat memiliki batas ketinggian yang tidak bisa dilewati? Kenapa tidak sekalian itu pesawat kita gaspol dan kita naikkan ke angkasa, mungkin karena adanya kubah selestial kali ya?
Sebelum kita jauh ke luar angkasa sana kita ketahui dulu Bagaimana pesawat itu bisa terbang ? pesawat bisa terbang karena adanya tekanan dari udara sebagai contoh sederhananya Anda naik motor dibonceng terus pegang Gabus di belakang sebagaimana bentuk sayap dan rasakan sendiri akibatnya. Nah coba Anda naik motor dan pakai sayap gabus tersebut di luar angkasa yang hampa udara apakah masih ada daya hambatan tersebut? nah begitu juga dengan pesawat. Tekanan udara di bumi dan di atmosfer itu berbeda, ada juga jawaban Mengapa satelit dulu yang punya banyak jemuran jemuran itu tidak hancur, padahal Kecepatannya sangat tinggi ya kan ?
Di sana tidak ada udara, ruang hampa. Lah terus kenapa dia jalan terus? padahal tidak pernah isi bensin, nanti kita kirimkan mobil Pertamina ke sana.
Satelit tidak menggunakan bensin, dia menggunakan cahaya matahari sebagai sumber tenaga melalui panel panel nya itu Katanya.
Kita kembali ke pesawat, tinggi sekali pesawat naik ke atmosfer, tekanan udara akan semakin rendah Nah inilah permasalahan utamanya, udara dari mana yang bisa mengangkatnya sementara di atas atmosfer udara semakin menipis. Lah pesawat kan punya mesin yang bisa mendorongnya, pasti mesin itu bisa dong mendorong. walaupun tekanan udara rendah pesawat membutuhkan oksigen untuk pembakaran. Luar angkasa tidak ada oksigen dan tidak ada yang jualan oksigen di sana, apalagi lagi remote.
Hal ini akan menghambat laju mesin pesawat dan ujung-ujungnya mati, manusia sendiri memiliki batas ketinggian dan kerapatan udara di atmosfer berkisar hanya sekitar 8 km dari permukaan laut atau sekitar 26000 kaki tidak tahu berapa tangan, nah batas ketinggian ini biasanya disebut the Dead Zone di mana pada batas ini manusia sudah tidak mendapatkan pasokan Oksigen yang cukup untuk bertahan lebih lama artinya kadar oksigennya sangat minim Bagaimana dengan Mount Everest gunung tertinggi dengan ketinggian 8 KM atau 26000 kaki nah pada puncak ini kerapatan udara hanya 33% dari udara yang ada di permukaan laut artinya kalau anda bernapas satu kali isapan anda hanya bisa mendapatkan 33% oksigen dari biasanya, para pendaki gunung biasanya membawa tabung.
Pesawat jet yang memiliki daya terbang paling tinggi saat ini adalah lockheed sr-71 Blackbird yang mampu terbang setinggi 43 km dari permukaan laut dan di ketinggian
ini kadar oksigen hanya 2% dibanding keadaan normal di bumi, artinya Anda harus mengisap 50 kali isapan baru bisa sama dengan 1 kali isapan pada tekanan normal, kalau di atas sana jangan isap sembarangan, Pesawat ini mencapai kecepatan 2190 mil per jam cepatnya, pilot harus memakai berbagai peralatan khusus seperti jaket bertekanan yang memiliki suplai oksigen ,disertai dengan penyaring juga memakai helm berstandar SNI.
Mesin pesawat tentu memiliki batas kecepatan udara yang bisa ditempuh, bahkan semacam Blackbird pun memiliki batas kecepatan udara yang bisa dilalui oleh mesinnya pesawat sr-71 ini sendiri memiliki kecepatan udara maksimal yang bisa ditempuh mesin sekitar 2700 mil per jam.
Lalu bagaimana dengan sebuah roket kok dia bisa tembus atmosfer? roket kan desainnya beda roket itu memiliki tampungan oksigen sendiri di tangki nya tidak sama seperti pesawat yang harus mengambil oksigen dari luar. Jadi apakah roket menjadi kendaraan paling bagus untuk terbang? roket juga memiliki kendala tersendiri pada bahan bakarnya, kendala tersendiri pada roket ini adalah di mana dia harus membawa tangki-tangki yang sangat besar karena dia bukan hanya membawa bahan bakar saja, tapi dia juga membawa pemacu bahan bakarnya, ini juga menjadi kendala karena tentu berat roket akan semakin bertambah.
Jadi roket akan keberatan terbang kalau masih berada di jangkauan gravitasi bumi sementara kalau roket sudah keluar dari atmosfer maka tidak ada lagi daya hambatan dan tidak ada lagi keberatan, karna Rocket hanya memerlukan sedikit daya untuk mendorong badannya, roket kalau Lepas Landas seakan-akan mengeluarkan semua tenaganya yang begitu besar, itu disebabkan karena tarikan gravitasi yang begitu besar roket memerlukan dorongan besar untuk mengangkat bahan bakarnya sendiri. Jadi pesawat dan roket sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, disyukuri sajalah apa yang ada.
Jadi Readers, manusia tidak ada yang sempurna begitu pula dengan buatannya ada kelebihan dan ada kekurangan, tapi menurut saya kalau kelebihan yang dikurangi supaya pas. Ya nggak ? kalau masih ada pertanyaan silakan bertanya kepada Google.
Nah tentu kita tahu bahwa pesawat itu bisa terbang tapi kok si pesawat memiliki batas ketinggian yang tidak bisa dilewati? Kenapa tidak sekalian itu pesawat kita gaspol dan kita naikkan ke angkasa, mungkin karena adanya kubah selestial kali ya?
Sebelum kita jauh ke luar angkasa sana kita ketahui dulu Bagaimana pesawat itu bisa terbang ? pesawat bisa terbang karena adanya tekanan dari udara sebagai contoh sederhananya Anda naik motor dibonceng terus pegang Gabus di belakang sebagaimana bentuk sayap dan rasakan sendiri akibatnya. Nah coba Anda naik motor dan pakai sayap gabus tersebut di luar angkasa yang hampa udara apakah masih ada daya hambatan tersebut? nah begitu juga dengan pesawat. Tekanan udara di bumi dan di atmosfer itu berbeda, ada juga jawaban Mengapa satelit dulu yang punya banyak jemuran jemuran itu tidak hancur, padahal Kecepatannya sangat tinggi ya kan ?
Di sana tidak ada udara, ruang hampa. Lah terus kenapa dia jalan terus? padahal tidak pernah isi bensin, nanti kita kirimkan mobil Pertamina ke sana.
Satelit tidak menggunakan bensin, dia menggunakan cahaya matahari sebagai sumber tenaga melalui panel panel nya itu Katanya.
Kita kembali ke pesawat, tinggi sekali pesawat naik ke atmosfer, tekanan udara akan semakin rendah Nah inilah permasalahan utamanya, udara dari mana yang bisa mengangkatnya sementara di atas atmosfer udara semakin menipis. Lah pesawat kan punya mesin yang bisa mendorongnya, pasti mesin itu bisa dong mendorong. walaupun tekanan udara rendah pesawat membutuhkan oksigen untuk pembakaran. Luar angkasa tidak ada oksigen dan tidak ada yang jualan oksigen di sana, apalagi lagi remote.
Hal ini akan menghambat laju mesin pesawat dan ujung-ujungnya mati, manusia sendiri memiliki batas ketinggian dan kerapatan udara di atmosfer berkisar hanya sekitar 8 km dari permukaan laut atau sekitar 26000 kaki tidak tahu berapa tangan, nah batas ketinggian ini biasanya disebut the Dead Zone di mana pada batas ini manusia sudah tidak mendapatkan pasokan Oksigen yang cukup untuk bertahan lebih lama artinya kadar oksigennya sangat minim Bagaimana dengan Mount Everest gunung tertinggi dengan ketinggian 8 KM atau 26000 kaki nah pada puncak ini kerapatan udara hanya 33% dari udara yang ada di permukaan laut artinya kalau anda bernapas satu kali isapan anda hanya bisa mendapatkan 33% oksigen dari biasanya, para pendaki gunung biasanya membawa tabung.
Pesawat jet yang memiliki daya terbang paling tinggi saat ini adalah lockheed sr-71 Blackbird yang mampu terbang setinggi 43 km dari permukaan laut dan di ketinggian
ini kadar oksigen hanya 2% dibanding keadaan normal di bumi, artinya Anda harus mengisap 50 kali isapan baru bisa sama dengan 1 kali isapan pada tekanan normal, kalau di atas sana jangan isap sembarangan, Pesawat ini mencapai kecepatan 2190 mil per jam cepatnya, pilot harus memakai berbagai peralatan khusus seperti jaket bertekanan yang memiliki suplai oksigen ,disertai dengan penyaring juga memakai helm berstandar SNI.
Mesin pesawat tentu memiliki batas kecepatan udara yang bisa ditempuh, bahkan semacam Blackbird pun memiliki batas kecepatan udara yang bisa dilalui oleh mesinnya pesawat sr-71 ini sendiri memiliki kecepatan udara maksimal yang bisa ditempuh mesin sekitar 2700 mil per jam.
Lalu bagaimana dengan sebuah roket kok dia bisa tembus atmosfer? roket kan desainnya beda roket itu memiliki tampungan oksigen sendiri di tangki nya tidak sama seperti pesawat yang harus mengambil oksigen dari luar. Jadi apakah roket menjadi kendaraan paling bagus untuk terbang? roket juga memiliki kendala tersendiri pada bahan bakarnya, kendala tersendiri pada roket ini adalah di mana dia harus membawa tangki-tangki yang sangat besar karena dia bukan hanya membawa bahan bakar saja, tapi dia juga membawa pemacu bahan bakarnya, ini juga menjadi kendala karena tentu berat roket akan semakin bertambah.
Jadi roket akan keberatan terbang kalau masih berada di jangkauan gravitasi bumi sementara kalau roket sudah keluar dari atmosfer maka tidak ada lagi daya hambatan dan tidak ada lagi keberatan, karna Rocket hanya memerlukan sedikit daya untuk mendorong badannya, roket kalau Lepas Landas seakan-akan mengeluarkan semua tenaganya yang begitu besar, itu disebabkan karena tarikan gravitasi yang begitu besar roket memerlukan dorongan besar untuk mengangkat bahan bakarnya sendiri. Jadi pesawat dan roket sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, disyukuri sajalah apa yang ada.
Jadi Readers, manusia tidak ada yang sempurna begitu pula dengan buatannya ada kelebihan dan ada kekurangan, tapi menurut saya kalau kelebihan yang dikurangi supaya pas. Ya nggak ? kalau masih ada pertanyaan silakan bertanya kepada Google.
0 comments: