4/10/2018

Kakek Ini Habiskan Waktu Hidupnya di Pulau Terpencil

Pandakeren.com - Bagaimana rasanya bermukim sendiri di suatu pulau yang lumayan terpencil. Ini cerita dari kakek 79 tahun yang bermukim sendirian di suatu pulau di Italia.

Melansir CNN Travel, Senin (2/3/2018), ialah kakek mempunyai nama Mauro Morandi. Ia tidak jarang kali terbangun ketika matahari keluar menyinari Laut Mediterania, tepatnya di Isle of Budelli.

Selama lebih dari 29 tahun terakhir, Morandi yang berusia 79 tahun ini bermukim sendirian di sana. Pulau yang estetis di Kepulauan Maddalena, Italia.

Ia menyendiri semenjak 1989. Ia meninggalkan daratan Italia dalam upayanya untuk terbit dari kehidupan masyarakat canggih dan hendak memulai kehidupan baru.

Setelah bertahun-tahun hidup dalam kesendirian, dalam sejumlah tahun terakhir, Morandi mulai membuka diri. Ia memungut foto-foto lanskap pulau dan satwa liar dan menampilkannya di Instagram, Facebook, dan Twitter-nya.

Kakek Ini Habiskan Waktu Hidupnya di Pulau Terpencil / travelandleisure.com


Morandi semenjak kecil tidak jarang kali menjadi pemberontak. Ia lari dari lokasi tinggal untuk kesatu kalinya pada usia sembilan tahun.

Di sekolah dia tidak sabar dengan guru-gurunya, di lokasi tinggal dia putus asa dengan orang tuanya. Saat dewasa, dia merasa kehilangan haknya dari masyarakat.

"Saya ialah seorang demonstran pada tahun 1968. Kemudian saya berhenti tercebur dalam pekerjaan politik, sebab saya menyadari bahwa saya tidak suka konflik bersenjata, saya benci senjata," kata Morandi.

Frustrasi, Morandi menciptakan keputusan guna meninggalkan Italia, bersama sejumlah teman. Ia pergi ke Polinesia untuk menggali pulau terasing dan mengawali hidup baru namun justeru berhenti di pantai Budelli, yang terletak salah satu Corsica dan Sardinia.

Ketika Morandi mendarat di akhir 1980-an, dia menyadari bahwa dia mempunyai pulau terasing yang sempurna. Ia menjadi juru kunci pulau itu, yang mengawasi kelestarian pulaunya.

Morandi di Pulau Budelli bermukim di gubuk reyot yang pernah dijadikan lokasi tinggal oleh juru kunci sebelumnya. Beberapa tahun, ia tidak berkomunikasi dengan siapa juga yang datang untuk menyaksikan pantai merah muda di pulau itu.

Morandi lebih suka merasakan semua keindahan di Pulau Budelli seorang diri. Seiring berlalunya waktu, Morandi melunak dan hendak berbagi dengan semua dunia atas apa ia anggap sebagai keindahan alam di Pulau Budelli.

Morandi mulai berkomunikasi dengan semua pelancong yang datang di Budelli. Ia menjadi tour guide dan memberi pengarahan untuk para tamunya ketika musim panas tiba.

Status kepemilikan Pulau Budelli sudah berubah beberapa kali selama setahun terakhir. Sejak 2016, Budelli sudah menjadi taman nasional kepunyaan pemerintah, menciptakan peran Morandi menjadi usang.

Namun, pihak berwenang menberi wewenang untuk Budelli dan menjadikannya unsur dari Taman Nasional La Maddalena.

Sekarang di sana terdapat Wi-Fi untuk para pengunjung. Morandi mungkin membenci campur tangan pemerintah, namun dia senang dia kini dapat berbagi foto-fotonya di media sosial.

"Saya hampir setiap hari bangun di depan laut guna mengambil potret matahari terbit, sarapan, saya memberi makanan pada dua kucing dan ayam. Lalu mengedit foto, dan membalas pertanyaan, kemudian saya mempunyai 5.000 rekan Facebook," kata Morandi.

Berkat paparannya di media sosial, pesona wisatawan ke Pulau Budelli semakin meningkat. Di musim dingin, Morandi menguras waktunya guna menyendiri.

7 Trayek Jalanan yang Membuat Anda Merinding Melewatinya
9 Hal Tergila Korea Utara yang Jarang Orang Tau
Mau tau ? Ini dia 5 Ruangan dengan Fungsi Teraneh dan Unik

Morandi masih mempunyai keluarga di daratan Italia. Namun ia tetap berkomitmen untuk menguras sisa hidupnya di Budelli.

referensi : cnn.com
Previous Post
Next Post

post written by:

0 comments: